Laporan Praktek Lapang
MANAJEMEN OPERASI PENANGKAPAN IKAN
Manajemen Operasi Penangkapan Ikan
Di Desa Bottoe Kabupaten Barru
Nama : Aulia Azhar Wahab
Nim : L231 08 257
Klp : 4 (empat)
JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2011
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumberdaya perairan di Sulawesi Selatan khususnya di kabupaten Barru banyak dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan ekonomi masyarakat, diantaranya adalah kegiatan penangkapan ikan. Kabupaten Barru memiliki memiliki sumberdaya ikan yang cukup besar untuk dimanfaatkan oleh masyarakat nelayan. Namun pemanfaatan sumberdaya alam tersebut harus senantiasa mempertimabangkan aspek keseimbangan ekosistem yang ada.
Kegiatan penangkapan ikan yang umum dilakukan oleh masyarakat Barru adalah penangkapan dengan menggunakan alat tangkap bagan perahu. Bagan perahu adalah suatu alat tangkap yang membutuhkan suatu kerja sama yang baik antara komponen atau dengan kata lain kerjasama dan koordinasi yang tepat antar ABK dalam menjalankan tugasnya masing-masing.
Suatu kerja sama dan koordinasi yang baik bersumber dari suatu manajemen yang dibangun diantara semua komponen yangn terlibat dalam sutau operasi penangkapan ikan. Oleh karena itu, untuk menjalankan suatu pengelolaan sumberdaya ikan yang tepat dan mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat, hendaknya dibangun suatu sistim manajemen operasi penangkapan ikan yang tepat.
B. Tujuan dan kegunaan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi atau sistim manajemen operasi yang tepat dilakukan oleh masyarakat nelayan bagan perahu di kabupaten Barru.
Kegunaan dari penelitian ini adalah memberikan informasi kepada nelayan tentang pentingya suatu manajemen dalam kegiatan operasi penangkapan ikan untuk mendukung terciptanya pengelolaan sumberdaya ikan yang tepat dan mampu meningkatkan taraf hidup nelayan.
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan tempat
Penelitian ini di laksanakan pada bulan Oktober 2011 yang ditempatkan di desa Bottoe Kabupaten Barru Sulawesi selatan.
B. Alat dan bahan
B.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah satu unit bagan perahu serta alat tulis.
B.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan yang tertangkap dengan alat tangkap bagan perahu. Jenis ikan yang tertangkap diidentifikasi.
C. Metode pengambilan data
1. Wawancara.
2. Observasi
3. Studi literature
D. Analisis data
1. Biaya tetap (fixed cost)
Biaya perawatan (investasi x 5%)
Biaya penyusustan (investasi x 10%)
Bunga modal (investasi x 18%)
2. Biaya tidak tetap (variable cost)
Operasional
Upah
Perawatan
Total biaya tidak tetap = operasional + upah +perawatan
3. Total biaya
Total biaya = biaya tetap + biaya tidak tetap
4. Nilai produksi
5. Pendapatan
Pendapatan = nilai produksi – total biaya
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
INVESTASI BIAYA PENYUSUSTAN
KOMPONEN | D |
Kapal | 45.000.000 |
Mesin utama | 24.000.000 |
Mesin bantu | 22.000.000 |
Jaring | 7.200.000 |
Rangka | 7.500.000 |
Lampu | 13.500.000 |
Perahu | 10.000.000 |
Total (Rp) | 129.200.000 |
Komponen | D |
Kapal | 15.225.066 |
Mesin utama | 28.000.000 |
Mesin bantu | 12.000.000 |
Jaring | 1.440.000 |
Rangka | 3.600.000 |
Lampu | 15.000.000 |
Perahu | 3.333.333 |
Total (Rp) | 78.598.399 |
Biaya operasional
Kapal responden | Biaya operasional | Total (Rp) |
D | Solar | Es | Konsumsi | Air mineral | 162.720.000 |
82.080.000 | 28.800.000 | 36.000.000 | 15.840.000 |
Biaya perawatan
Komponen | D |
Kapal | 250.000 |
Mesin | 600.000 |
Total (Rp) | 850.000 |
Upah ABK Perorang
Kapal | Jml.ABK | Tot upah ABK per tahun (Rp) | upah ABK per tahun (Rp) |
D | 18 | 485.775.000 | 26.978.500 |
Biaya tetap
Kapal | Biaya tetap | Total (Rp) |
Pajak | Penyusutan |
D | 300.000 | 78.598.399 | 78.898.399 |
Rata-rata |
|
|
|
Biaya variabel
Kapal | Biaya variabel (Rp) | Total (Rp) |
Operasional | Upah ABK | Perawatan |
D | 162.720.000 | 485.775.000 | 850.000 | 649.345.000 |
Kapal | Hasil tangkapan (Kg) |
Tembang | Teri | Layang |
D | 22 | 35 | 40 |
Nilai produksi
Tembang (1kg) = 24.000
Teri (1kg) = 22.000
Layang (1kg) = 27.000
a. Ikan Tembang = 22 x Rp 24.000
= 528.000
Per tahun = 528000 x 360
= Rp 190.080.000
b. Ikan Teri = 35 x Rp 22.000
= 770.000
Per tahun = 770.000 x 360
= Rp 277.200.000
c. Ikan Layang = 40x Rp 27.000
= 1.080.000
Per tahun = 1080000 x 360
= Rp 388.800.000
Hasil analisis
Komponen biaya dan pendapatan | Pendapatan Rp/tahun |
A. Komponen biaya |
|
1. Biaya tetap |
|
- Perawatan (5 %) | 6.460.000 |
- Penyusutan (10%) | 12.920.000 |
- Bunga modal (18%/th) | 23.256.000 |
Total biaya tetap | 42.636.000 |
2. Biaya tidak tetap (variable cost) | 649.345.000 |
Total biaya tidak tetap | 649.345.000 |
Total biaya (biaya tetap + biaya tidak tetap) | 691.981.000 |
B. Nilai produksi Jadi total nilai produksi | 856.080.000 |
C. Pendapatan (Nilai produksi – total biaya) | 164.099.000 |
Maka :
1). Biaya tetap =42.636.000
Biaya tidak tetap = 649.345.000
Nilai produksi = 856.080.000
Pendapatan = 164.099.000
1. Usaha perikanan tangkap
a. Perahu
·Jenis perahu : tanpa motor/ motor tempel/ perahu motor
·Status kepemilikan: milik sendiri/ kelompok
· Ukuran kapal : panjang 23 (m), lebar 2 (m), tinggi 2,5 (m)
·Ukuran tonase : < 5 GT, 5-10 GT, > 30 Gt
· Kondisi pembelian: baru / bekas
· Umur ekonomis : 9 (tahun)
· Harga kapal : 45.000.000 (Rp)
b.Mesin
· Merek : Dompeng/yamaha/honda/yanmar/mitsubihsi/ jiandong
· Status kepemilikan: kelompok
· Ukuran kapal : 45 (Pk)
·Bahan bakar : bensin/solar/minyak tanah/campuran/lainnya
· Kondisi pembelian: baru /bekas
· Umur ekonomis : 5 (tahun)
· Harga mesin : 24.000.000 (Rp)
c. Jenis alat tangkap
· Jenis alat tangkap: Bagan
· Jumlah : 1 (Unit)
· Ukuran : panjang 23 (m), lebar 25 (m)
· Kondisi pembelian: baru/bekas
· Umur ekonomis : 2 (tahun)
· Harga alat : 7.200.000 (Rp)
d. Peralatan tambahan ( ex, lampu, aki, generator, alatmasak, keranjang, alatkomunikasi, dll )
No | Rincian | Jumlah | Harga (Rp) |
1. | Lampu | 40 | 15.000.000 |
2. | Mesin | 1 | 24.000.000 |
3. | Coolbox | 25 | 500.000 |
Lama melaut : 1 (satu) (hari/trip), 29 (trip/bulan)
e. Biaya operasional
No | Rincian | Satuan | Jumlah | Harga satuan (Rp) |
1 | Solar | Liter | 60 | 228.000 |
2 | Es balok | Balok | 3 | 80.000 |
3 | Oli | Liter |
| 72.000 |
4 | Minyak tanah | Liter | 1 | 8.000 |
f. Ransum
No | Rincian | Satuan | Jumlah | Harga satuan (Rp) |
1. | Konsumsi | Liter |
| 100.000 |
2. | Kopi | Bungkus | 10 | 8.000 |
3. | Rokok | Bungkus | 12 | 144.000 |
4. | Gula | Liter | ½ | 6.000 |
5. | Air tawar | Liter | 3 | 44.000 |
2. Kondisi produktifitas perairan
a. Hasil tangkapan per trip (5 jenis ikan yang paling banyak tertangkap)
No | Jenis ikan | Jumlah (kg) | Harga (Rp) |
1. | Ikan tembang | 22 | 528.000 |
2. | Ikan teri | 35 | 770.000 |
3. | Ikan layang | 40 | 1.080,000 |
b. Secara umum, menurut bapak apakah terjadi penurunan produksi tangkapan ikan dari tahun ketahun ?
Jawab: ya, karena jumlah hasil tangkapan dari tahun sebelumnya berbeda, kadang berbeda sekitar 20% dari tahun sebelumnya.
c. Kalau ya, penurunan produksi meliputi aspek apa saja?
· Ukuran ikan, karena ukuran ikan yang tertangkap semakin kecil.
· Total yangkapan pertahun,
· Lain-lain............
· Tidak tahu.........
d. Menurut bapak apa penyebab dari penurunan produksi tangkapan ikan?
· Kegiatan manusia,
· Faktor alam,
·Tidak tahu
e. Jika penurunan produksi karena faktor kegiatan manusia,maka apa bnetuk kegiatannya? (boleh lebih dari satu jawaban)
· Penambahan jumlah nelayan
· Penggunaan alat tangkap yang merusak
·Perusakan lingkungan sekitar perairan
· Tidak tahu
B. PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang diperoleh pada praktik lapang manajemen operasi penangkapan ikan dapat diketahui bahawa total biaya investasi yang dibutuhkan oleh responden D adalah 129.200.000. sedangkan total biaya penyusustannya adalah 78.598.399/tahun.
Selain itu dari data peroleh dapat pula diketahui bahwa nelayan D dapat memperoleh nilai produksi hasil tangkapan berupa ikan tembang, ikan laying dan ikan teri sebesar 856.080.000/tahun. Berdasarkan biaya-biaya tersebut akhirnya dapat diketahui bahwa responden D dapat memperoleh keuntungan atau pendapatan sebesar 164.099.000/tahun. Jumalah pendapatan tersebut diperoleh dari selisih anatar nilai produksi yang diperoleh dengan total biaya.
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada responden D juga dapat diketahui bahwa jenis kapal yang mereka gunakan adalah kapal motor dengan ukuran panjang 23 meter, lebar 2 meter dan tinggi 2.3 meter. Ukuran tonase kapal tersebut adalah 5-10GT dengan ukmur ekonomis 4 tahun. Selain data kapal, dari wawancara juga dapat diketahui bahwa mereka menggunakan mesin merk Jiandong yang memiliki umur ekonomis 5 tahun dengan ukuran 45 PK.
Berdasarkan penuturan dari responden D juga dapat diketahui bahwa terjadi penurunan produkstivitas dari tahun ketahun yang dapat terlihat dari menurunnya hasil tangkapan yang diperoleh. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu langkah yang tepat untuk meningkatkan kembali jumlah produkstivitas hasil tangkapan.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil praktik lapang di Desa Bottoe Kabupaten Barru dapat diketahui bahwa total biaya investasi yang dibutuhkan oleh responden D adalah 129.200.000. sedangkan total biaya penyusustannya adalah 78.598.399/tahun.Selain itu dari data peroleh dapat pula diketahui bahwa nelayan D dapat memperoleh nilai produksi hasil tangkapan berupa ikan tembang, ikan laying dan ikan teri sebesar 856.080.000/tahun. Berdasarkan biaya-biaya tersebut akhirnya dapat diketahui bahwa responden D dapat memperoleh keuntungan atau pendapatan sebesar 164.099.000/tahun.